Kamis, 30 Mei 2013

MAKALAH MIKROBIOLOGI



MAKALAH MIKROBIOLOGI
“VIRUS”
 








FIRDAUS (114110035)
FITRA GRAHA DWI PUTRA (114110212)
MELDANU SAPUTRA (114110232)
                                ARI JUPRIKA (114110102)
EBODRI (114110154)
MUKHLAS SALPUTRA (


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI


KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah S W T , Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat ridho Nya, kami akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “VIRUS”.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis tidak lupa pada kesempatan ini mengaturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1.  bapak ir. Sulhaswardi selaku dosen mata kuliah mikrobiologi
2.  orang tua atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan makalah ini
3.  anggota kelompok yang telah kompak dalam menyiapkan makalah tentang VIRUS
Kami  menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik.
Semoga makalah “VIRUS” ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 21 Oktober 2012






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………........3
BAB I  PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang ………………………………………………......4
2.      Rumusan Masalah………………………………….……….........5
3.      Tujuan Makalah ………………………………………...……….6
BAB II  ISI
1.      Virus................…………………………………………………..7
A.    Definisi Virus..........................................................................7
B.     Sejarah Virus...........................................................................8
2.      Struktur dan Anatomi Virus………………………………..........11
3.      Ciri- ciri dan klasifikasi virus........................................................14
4.      Perkembangan virus......................................................................19
5.      Virus dalam kehidupan manusia...................................................23
6.      Pencegahan Virus.........................................................................37
BAB III PENUTUP
      A.  Kesimpulan …………………………………………………….39
      B.  Saran ………..…………………………………………………..40
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
  I.1            LATAR BELAKANG
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

I.2              RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang di maksud dengan virus?
2.      Bagaimana struktur dan anatomi virus?
3.      Bagaimana virus bereproduksi?
4.      Apa saja contoh-contoh virus?
5.      Bagaimana peranan virus dalam kehidupan?
6.      Apakah yang dimaksud anti virus?
7.      Bagaimana cara mencegah dan cara pengobatannya?



I.3              TUJUAN MASALAH

1.    Untuk mengetehui devinisi virus
2.    Untuk mengetahui struktur dan anatomi virus
3.    Untuk mengetahui reproduksi virus
4.    Untuk mengetahui contoh-contoh virus
5.    Untuk mengetahui peranan virus dalam kehidupan
6.    Untuk mengetahui anti virus
7.    Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatannya















BAB II
ISI
II.1 VIRUS
II.1.a definisi virus
Pengertian Virus - Sering sekali muncul pertanyaan "Apakah Virus itu hidup ?". Lalu apa sebenarnya definisi “hidup?” Sebuah definisi ilmiah yang pasti tentang hidup adalah sebuah hal yang sulit dijelaskan, tetapi kebanyakan pengamat akan setuju bahwa hidup mencakup kualitas-kualitas tertentu selain dari kemampuan untuk bereplikasi.Hidup adalah sebuah keadaan yang terikat dengan kelahiran dan kematian. Virus secara esensial menjadi parasit bagi semua aspek kehidupan biomolekuler. Yaitu, mereka tergantung pada sel inang untuk memperoleh bahan baku dan energi yang diperlukan untuk sintesis asam nukleat, sintesis protein, pemrosesan dan transport, dan semua aktivitas biokimia lainnya yang membuat virus bisa memperbanyak diri dan menyebar.

            Seseorang mungkin kemudian menyimpulkan sederhananya Virus adalah parasit tak hidup pada sistem metabolik yang hidup. Tetapi spektrum antara apa sebenarnya hidup dan mati mungkin ada. Batu tidak hidup. Sebuah kantung yang secara metabolisme aktif, tapi tanpa materi genetik dan potensi untuk propagasi, juga tidak hidup. Sebuah bakterihidup. Meskipun merupakan satu sel tunggal, tapi bakteri dapat menghasilkan energi dan molekul-molekul yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidupnya, dan bakteri dapat bereproduksi. Tetapi bagaimana dengan biji? Sebuah biji mungkin tidak dianggap hidup. Namun biji punya potensi untuk hidup, dan biji bisa rusak. Dalam hal ini, virus lebih menyerupai biji daripada sel yang hidup. Mereka memiliki potensi tertentu, yang bisa dihilangkan, tetapi mereka tidak mencapai tahap keadaan hidup yang lebih otonom.

            Virus merupakan suatu organisme intraseluler obligatorik yang bereplikasi di dalam sel dengan menggunakan komponen asam nukleat dan “peralatan” sintesis protein milik host. Virus menginfeksi beragam populasi sel dengan menggunakan molekul permukaan sel sebagai reseptor untuk masuk ke dalam sel. Setelah masuk ke dalam sel, virus dapat menyebabkan cedera jaringan dan penyakit dengan berbagai macam mekanisme. 

          
             Replikasi virus mengganggu sintesis dan fungsi protein yang normal serta dapat memicu cedera dan kematian sel yang terinfeksi. Hal ini merupakan salah satu efek sitopatik virus, dan infeksi ini disebut litik karena sel yang terinfeksi mengalami lisis. Berbagai macam virus dapat menginfeksi berbagai macam sel. virus akan menggunakan molekul permukaan sel sebagai reseptor untuk masuk ke dalam sel. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR5MfYNAJ_xaRi9HMCmcS6KTo_8EiOwpDMSG9XBUvvpCjAHGAI3IPtpPQ_M7UwSJmYpRtCN2A09H248Z-zdfK1FZwPvcufKVkmfIm1H_682hPz4KU_SNuh01pVN3KTv6HwYetJ9UrcDfw/s1600/Virus+T.JPG           













II.1.b sejarah tentang virus
            Virus telah menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus dalamhieroglyph di Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang menunjukkan adana penyakit poliomyelitis, selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada tahun 1196 SM dan dipercaya meninggal karena terserang virus Smallpox.
Pada jaman sebelum masehi, virus omesti yang cukup terkenal adalah virus Smallpox yang menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan tetapi pada pada tahun 1798 , Edward Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu memiliki kekebalan terhadap virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada sapi, melindungi manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang dipahami kemudian merupakan pelopor penggunaan vaksin.
Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu “germ theory” yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat itu juga terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu :
Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit
Agen harus ome diisolasi dari inang dan ome ditumbuhkan secara in vitro
Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka ia ome menimbulkan penyakit
Agen yang sama ome di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit omest yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit omest. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen omest tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit omest yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga akan terkena kanker. Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sari-sarinya dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui oleh bakteri, lalu sari-sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan kanker. Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan tersebut merupakan penemuan pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor. Virus yang ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus(RSV).
Pada tahun 1933, Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma virus (CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan model kanker pertama pada manusia yag disebabkan oleh virus. Dr Shope melakukan percobaan dengan mengambil omestic dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada kelinci omestic yang sehat, dan ternyata timbul tumor pada kelinci tersebut.
Wendell Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada tahun 1935. Virus yang dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic Virus (TMV).  Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi.
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT2a15NWVElKdMZGvpYFnWBG58jprWxfwGPmkYeozk5csCAOV1yPghttp://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR-cNiHF938yZuKN7gkykCs3BQpikszhQnixyytKbX3OFsNlyszMartha Chase dan Alfred Hershey pada tahun 1952 berhasil menemukan bakteriofage. Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga hanya dapat bereplikasi di dalam sel bakteri.




II.2 STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

            Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.

           Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk menginfeksi inang.

           Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Virus cacar air memiliki selubung virus.

           Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.

           Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.[4]

           Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkjEKod4vmG3flCXH3ZcvzWM6hPR0lsHgtaRK4pZPqSGrIZaOyGCbmtLgVLsTZuN4Jtsv4Fd2SYTCvu3MeY0r9TXoF_JHI15bnSHeJ5KbY29DdQ5tvQdMGtLJxQl94UiDwnlp0BjkdntQ/s1600/1.jpeg
 











Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage       (virus T), strukturnya terdiri dari:
a. Kepala
           Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
           Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c. Isi tubuh
           Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
           Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
           Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
          Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.



II.3 CIRI-CIRI DAN KLASIFIKASI VIRUS
a.      ciri-ciri virus
Virus memiliki ciri-ciri, antara lain:
a. Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan nukleus.
b. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma.
c. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
d. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
e. Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
f. Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang beracun.
g. Bersifat parasit
.
h. Berukuran ultra mikroskopis
 
i. Parasit sejati/parasit obligat
j.  Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
k. Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
l.  Dapat dikristalkan
m.Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

            b. klasifikasi virus
`           Virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA, dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis utama: virus RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA dalam sel inang dan bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting minus (-); virus RNA berunting negatif (-) yang tidak dapat secara langsung bertindak sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui virion transkriptase; dan retrovirus, yang berunting + dan dapat bertindak sebagai mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera bertindak sebagai cetakan sintesis DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke dalam kromosom inang ) melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau tersandi. Setiap virus imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari subkelompok lentivirus dari kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan penyebab AIDS pada manusia, menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda permukaan sel CD4, seperti pembentuk T-sel yang matang.
Tingkat klasifikasi virus:
ordo – famili – subfamili – genus – species – strain/tipe
http://wiruwiru.files.wordpress.com/2011/01/virus1.jpg?w=1000
Untuk saat ini, klasifikasi virus yang penting hanya dari tingkat famili ke bawah. Semua famili virus memiliki akhiran – viridae , misalnya
Poxviridae
Herpesviridae
Parvoviridae
Retroviridae
Anggota-anggota famili Picornaviridae umumnya ditularkan melalui jalur faecal/oral dan melalui udara.
Genus memiliki nama dengan akhiran – virus . Misalnya, famili Picornaviridae terdiri dari 5 genus:
Genus Enterovirus misalnya poliovirus 1, 2, 3
Genus Cardiovirus misalnya mengovirus
Genus Rhinovirus misalnya Rhinovirus 1a
Genus Apthovirus misalnya FMDV-C
Genus Hepatovirus misalnya virus Hepatitits A
Definisi `spesies’ merupakan hal yang paling penting, namun sulit dilakukan untuk virus. Penentuan spesies virus mengandung unsur subyektif. Sebagai contoh, genus Lentivirus terdiri dari banyak spesies yang berbeda, termasuk:
HIV-1, Human Immunodeficiency Virus 1
HIV-2, Human Immunodeficiency Virus 2
SIV, Simian Immunodeficiency Virus
FIV, Feline Immunodeficiency Virus
BIV, Bovine Immunodeficiency Virus
Visna (domba)
EIAV (kuda)
CAEV (kambing)

Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.

A. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus

B. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus

Namun secara umum virus dapat di bagi sebagai berikut :
1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup.Pada virus T4 asam nukleatnya adalah DNA, tetapi pada banyak virus lain, termasuk virus penyebab AIDS, polio, dan flu, asam nukleatnya adalah RNA. Pada virus RNA, RNA "baru" dibuat dengan cara menggandakan langsung RNA "lama" atau dengan lebih dulu membentuk potongan DNA pelengkap. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.

b. Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan: Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).

c. Virus hewan
            Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.

2. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss), DNA pita ganda (DNA ds), RNA pita tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).


3. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran. Membran terdiri dari dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein). Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8vuqk8C2PXgDgydhRSGzDPoDfobhp0s9wiXcloUtsfTHQVEtdpx7RijIynjiEOUv5myTiCSjqmtkKKNXAs1AnlaW81XSMDdOTrcIAAQ0zTmXwYTWGl5Vfhp6M93iLwwWCinh8BOIHmcg/s1600/Virus+3.jpg 
















II.4 PERKEMBANGBIAKAN VIRUS
            A. Reproduksi
Virus menunjukkan satu ciri kehidupan, yaitu reproduksi. Namun, reproduksi virus hanya terjadi jika berada dalam sel organisme lain. Dengan demikian, virus hanya dapat hidup secara parasit. Pada dasarnya reproduksi virus terjadi melalui lima tahap, yaitupelekatanpenetrasireplikasi dan sintesispematangan, dan pelepasan.
1.      Tahap pelekatan
Tahap pelekatan adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protei khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali virus).
2.      Tahap penetrasi
Tahap penetrasi adalah tahap virus atau materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
3.      Tahap replikasi dan sintesis
Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid.
4.      Tahap pematangan
Tahap pematangan adalah tahap penyusunan asam nukleat dan protein virus menjadi partikel virus yang utuh.
5.      Tahap pelepasan
Tahap pelepasan adalah partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut.




Dua contoh reproduksi virus dijelaskan sebagai berikut.
Reproduksi Bakteriofage
Reproduksi bakteriofage dapat terjadi melalui dua sikluS, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Pada siklus litik, tahap pelekatan, penetrasi, replikasi dan sintesis, serta pematangan berlangsung cepat. Partikel virus kemudian keluar dari sel yang diinfeksi dengan memecahkan sel tersebut sehingga sel inang mati (lisis).
Pada siklus lisogenik, DNA/RNA virus akan disisipkan pada kromosom sel inang. Kromosom yang tersisipi DNA/RNA virus akan mengadakan replikasi secara terus menerus, menghasilkan banyak sel anakan yang telah terinfeksimateri genetik. Infeksi virus akan memasuki masa laten, artinya sel inang tidak pecah atau (mati).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUI8B3VkPgR_H-c1GspgxCcs-aAFALcZYDWsjEIgVIr-OEslZGZOKsUvdNH49yybZ3GnwwthG5A3LXqP_6UxmLLgdWVquRu3Yfh_nI-ZYMOuR4-hKJ2HrgN6CXeQvjeLKqj_jSZhdOaVQ/s400/Bacteriophage+Cycle.7.jpg





Reproduksi Virus Hewan
Salah satu jenis virus hewan adalah virus yang memiliki sampul virus. Pada tahap pelekatan, sampul virus melekat dan berfungsi (bergabung) dengan membran sel inang. Pada tahap penetrasi, DNA virus dan kapsid terpisah. Selanjutnya pada tahap replikasi dan sintesis, terjadi replikasi DNA virus, kapsid dan sampul virus. Pada tahap pematangan, terbentuklah partikel-partikel virus baru. Pada tahap pelepasan, virus baru keluar dari sel inang dan siap menginfeksi sel lain.

Reproduksi Virus
Virus hanya bisa bereproduksi di dalam sel/jaringan yang hidup. Reproduksi virus terjadi dengan cara penggandaan materi genetik inang yang disebut replikasi.
Virus membutuhkan bahan-bahan dari sel makhluk lain untuk bereplikasi (bereproduksi).
Replikasi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

a.      Daur litik (litic cycle)
 Cara reproduksi virus yang utama menyangkut penghancuran sel inangnya.
Siklus litik, secara umum mempunyai tahap:

1. Adsorbsi:
 Penempelan virus pada inang.
2. Injeksi/Penetrasi:
 virus melubangi membran sel inang dengan enzim lisozim.
 Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan materi genetiknya kedalam sitoplasma sel inang.


3. Sintesis/Replikasi:
 Materi genetik dari virus akan menonaktifkan materi genetik sel inangnya
 Kemudian mengambil alih kerja sel inang.
 DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru.

4. Perakitan:
 Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.

5. Litik/Lisis/Pembebasan:
 Virus-virus yang telah matang akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom untuk menghancurkan membran sel.
 Sel yang membrannya hancur itu akhirnya akan mati.

b.     Siklus Lisogenik lisogenic cycle)
Pada siklus ini sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus.
 Siklus lisogenik meliputi tahapan:

 1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
 2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
 3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
 4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
 5. Fase Litik
 Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru




II. 5 VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Beberapa jenis virus ada yang memberi manfaat bagi manusia, misalnya sebagai bahan dasar rekayasa genetika.
Virus yang Memberi Manfaat
Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika karena dapat digunakan untuk kloning gen (produksi DNA yang secara genetis identik). Sebagai contoh adalah virus yang membawa gen untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. Virus juga digunakan untuk terapi gen manusia sehingga diharapkan penyakit genetis, seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan.

Virus yang Merugikan
Virus dapat merugika karena menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.


Virus yang Menyebabkan Penyakit pada Manusia

Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia antara lain sebagai berikut.
    Influenza virus, penyebab penyakit influenza (flu). Virus ini menyerang sel-sel saluran pernapasan bagian atas. Gejala penyakitnya adalah demam, pilek, pusing, pegal,  dan batuk.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_CpT2aTlLfqZy3hPDZcsqsl0j99BVIKGKRIXBEZ4asl944i-kmSQBhyoOR5JgRTSzSgCFK7ZaGE8FMY1qFqPcK78Pbk0bcbMLV2WXBzi7iOfwvTpk64S4Ns8LDGpNdAKI9JCdK_F6zn8/s200/Flu.4.jpg
   
 Human immunodeficiency virus (HIV), penyebab AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang mematikan. Virus ini menyerang sel-sel darah putih jenis limfosit B. Gejala penyakitnya adalah gejala gabungan beberapa jenis penyakit dikarenakan menurunnya kekebalan tubuh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJp_ajXBa9kNYeDPkAEL3AMtgLXTCjbL14L8x3fRXb0SaU90uaLqwAWZcOw70KXMzArsrsdSQ7L3u29MTgytSDNEVqhGuNq5ZcE-fBpZ1Qy4buToIdEB0IlKg_3rgaH2vBuSN5NHtVec8/s200/HIV+2.png


  Hepatitis delta virus, penyebab penyakit hepatitis B. Virus ini menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan gejala perut membesar dan tubuh penderita berwana kuning.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_IuZPHPUsVkdZBnmO-1KrwjrrUgvOAPq_XFLpuvZ2PGenN469Rzoe0nigrcSmSKl8a6WA6DVsK5J-yu4_87lazjxlUfEt-6s7_zJcU7eNkvOIcfsLcCGxNmG4r7rycghB0wXaN07VU9Y/s200/Virus+Hepatitis+1.jpg


  Ebola virus, penyebab penyakit ebola yang mematikan. Virus ini menyerang sel-sel pertahanan tubuh. Gejala penyakit ebola adalah demam yang disertai dengan perdarahan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPKMOjVNs-bAHxE_n3dyKAmE_CkyVe0PizUDE61pYv7ukSQ0AO7Ure863rZmrVisM82K7CwQk6cTL-cm1spSY8gFdFnk48Vpp329K2Om2Jv19U-1NhH1XAq0ENHFkNlw2EwiQnGPUte7s/s200/Ebola+6.gif

      Measles virus, penyebab penyakit cacar. Virus ini menyerang sel kulit dan menimbulkan gejala awal seperti demam, batuk, pilek, kemudian muncul luka cacar mulai dari wajah kemudian ke seluruh tubuh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSvwFM_4OIME-RcXthI1xwK07y-YQfpl_q_Ik2MbqnDyM-Tnw7vcSYFdXw1n5gRiV6nLZPRqarEorD4L3IE16mD9lPwf5X09lsXN8OORgwqKMeqjdd0sc0bt3iuNf2bUYXDlgzGR1gEsY/s200/Measles+Virus+3.jpg

    Polio virus, penyebab penyakit polio. Virus polio menyerang sel-sel pada sistem saraf pusat sehingga mengakibatkan kelumpuhan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5xYv6yjU6D00AF8dKv_JimYNOOx9b25ChmQH62Xv_6nlVyhz57whcUQH98L0tb-QV2nE5VIuuutUFL1osXgTdFmm20tb7aXddzr9K_sHVaUSLJf7yX1-T-MiNiC0XdF4wGAiPd7Cr3Ro/s320/poliovirus+14.jpg

    Mumps virus, penyebab penyakit gondong. Virus gondong menyerang sel-sel kelenjar ludah sehingga menimbulkan bengkak di belakang telinga.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0guIykBhYlcno4g9WMTExByIhtWFcCrTMLM3ePb3a-S4Xw7LyvhfttGsf_02SNEiF-_pOC-99HDZKigg-e8nNYZ19QVZpxTmNFSsspP9fYAViwZP0F0lCb8ElRg5FMkqpIw4aQrTaKNc/s200/Mumps+Virus+6.jpg

    Herpes simplex virus, penyebab penyakit herpes. Virus ini menyerang membran mukus (lendir) di mulut, alat kelamin, dan kulit. Gejala penyakitny adalah kulit memerah dan muncul bintil seperti luka melepuh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPdBF-vkNEl6Fy9X30ENuvWf5a1ANnvCejGyRMsyhXRj0zk5XR147N8U3r1e5wRRB2F0yLuxZtuSG1EMCTzHBRe6qF0NdO4odCOtHvFEpI1GFwA_V4If4agRG7qydJ1CsrigPXKyNbQ_M/s200/Herpes+Simplex+4.jpg

     Human papilomavirus, penyebab kutil pada kulit. Human papillomavirusmenyerang sel-sel kulit dan dapat berkembang menjadi kanker. Gejalanya adalah adanya benjolan di kulit. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir_ZZ3jziZaXmJ4-WDUf3JHC7iIh09Xfwnz3UkSzRVdzO55SyeEzzbnUJAswNr_PTJw2ynNYEVPi0yOjG8trr8Nt5Rm_hGPdr6M72BHrbZlfKXFafgbZ1V3_nRPvy6U5XRkZmLA3wHL-w/s200/HPV+18.jpg


Virus yang Menyebabkan Penyakit pada Hewan
Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan antara lain sebagai berikut :
     Rous sarcoma virus (RSV), penyebab tumor pada ayam. Bovine papillomavirus, penyebab tumor pada sapi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv9J4PoI4mvrqfZzBburGRlVxIXqYofhS0waUTw2a_wDKCNz_8yWJDErsq2kb0UjH-6tKSKnRQEHelomAfRqSdknYe373rVQhbNacJypk_Cr7eV1ZjIjMLuFOrgr4h__Y8CsvL3j-dgLQ/s200/BPV+4.pnghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJkXAtudMUv_mdCET5hQ5IsFRhFK5AOZazwuFUDS1Ouq6ghuSpNbi9sevP56rzBY20OK0ME2tzT4I0RETj-hFcLHj6WELGoLO6OJHpZNq1ATgA8knOZ_E5gqr0emuIcPvkoaRqaCxux4w/s200/RSV+3.gif

   Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi dengan gejala melepuh dan berlendir disekitar mulut dan kaki sapi.
    Virus penyakit tetelo pada ayam (Newcastle disease) dengan gejala diare dan batuk-batuk.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9wB4C4wI1rrQwVNbL_iu8wifq0IZDDeG528yGjcmgl4Pr3Z6UIJ42QeWNUNkGgJYN61WJ5XFj7J7uRCaycWcdd9tfK717jEKk2ewZLI2Z_N9C1CJ71XjOViM_2bSgzBYUCyeEyIM1Q9w/s400/Tetelo+1.jpg

    Rabies virus, penyebab rabies pada anjing, monyet, kucing, dan juga manusia. Virus ini menyerang sistem saraf pusat sehingga menimbulkan gejala takut air, gelisah, hilang kontrol otot dan agresif.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ4s-johF0CcZpA2lSaBd7yGbUTrjOeR_b2-m_wyOgvMjTvZsi52In4nkwccOc2jOOdBtqh0c2neXXaDvoij4yhiFOXxp2bCAilGWafRyZlvO9jRZMOYnkl6LaZArzAkuHnMEknXuUMLw/s200/Rabies+1.jpg



Virus yang Menyebabkan Penyakit pada Tumbuhan
Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan antara lain sebagai berikut :
  Tobacco mosaic virus (TMV), penyebab penyakit mosaik pada tembakau dengan gejala pertumbuhan terhambat dan daum bercak-bercak. TMV juga dapat menyerang tanaman lain, misalnya tomat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDGvRk-vyjWptdisQyIJRVEfMYcmXWkXS9ZAEzidr19NSzcobD8CgPmA1ErigWwNIY4WoMt3zwqIKc0n2PqSKYkBlSB-hDC_0Rkd1UMfbd0myoibtXFOl5L0Ntz6F7EJV7NXSP_oFvMTQ/s200/TMV+9.jpg

     Citrus leprosis virus (CiLV), penyebab penyakit pada jeruk.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTuNXb517b6DxaiEK_aOwwi_ytvMJPU4F889fsr3CzZ0Ka_ml7alatH0Foj7d_ytUcXraF858yp3M-f1dvPm8ZEP1iYSTCFTVoi01VsdP3y3LNzGVHj-BQsr6dXathCjTPy89_6BFsl8A/s400/CiLV+7.gif

     Virus tungro pada tanaman padi yang menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtr7ThEfsExQZKoQqP6L5XThftrYXnx8KdjP-IzQz3KxDnonh9ePJy0fsx9adKui0Q8OgVNJk_ehW00tzOPXvDGEiAi8DB1B-SaJ32zyHNe1aOd6mgQnIei3emPz8CJc5DVrYUQl_U0wY/s400/RTSV+n+RTBV.gif

     Virus yang menyerang tanaman hias, misalnya bunga tulip dan anggrek.


Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus
            a.       Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:
 1. Membuat antitoksin
 2. Melemahkan bakteri
 3. Memproduksi vaksin
 4. Menyerang patogen



b.      Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:

1.       Pada Tumbuh-tumbuhan
Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
 Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus
2.       Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
 Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
3.       Pada Hewan
 Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
 Cacar pada sapi Vicinia Virus
 Lidah biru pada biri-biri Orbivirus
 Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus
4.       Pada Manusia
 Influensa Influenzavirus
 AIDS Retrovirus
 SARS Coronavirus
 Flu burung Avianvirus






            Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia. Penyakit-penyakit ini, seperti :
a.      Mata Belek.
Penderita mengalami sakit mata yang sangat, mata berwarn amerah sekali dan mengeluarkan air mata, serta kotoran mata yang banyak. Biasanya mata penderita agak mambengkak. Penyakit demikian sering disebut sebagai mata belek atau belekan.
b.   Influenza.
Penyakit ini menyerang semua manusia. Ada lebih dari 200 macam virus penyebab penyakit influenza yang telah diketahui. Virus influenza sebenarnya menyerang saluran napas bagian atas, hingga timbul ingus, batuk, suhu tubuh meningkat, nyeri otot, demam, dan selera makan hilang. Penyakit ini sebenarnya tidak menimblkan kekebalan pada tubuh. Orang yang baru saja sembuh dari influenza dapat terserang lagi. Sebenarnya orang tersebut sudah kebal terhadap virus influenza yang baru menyerangnya. Jadi, influlenza yang dideritanya kemudian disebabkan oleh virus influlenza yang lain. Untuk menangkalnya, usahakan tubuh tetap sehat dengan makan dan istirahat yang cukup.
Virus influlenza berbentuk bola. Asam nukleatnya terdiri dari 8 bagian RNA yang beebeda di dalam kapsid. Kapsid terdiri dari membran protein dan molekul glikoprotein. Virus flu burung termasuk virus influlenza.        
c.       Polio.
Polio umumnya menyerang anak-anak. Gejalanya adalah demam, sakit kepala, tidak enak badan, mengantuk, sakit tenggorokan, mual, muntah, dan kadang disertai juga kaku leher dan tulang belakang. Penyakit ini dapat disembuhkan. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan bila virus menyerang selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf di otak depan. Bila sel saraf itu berhubungan dengan serabut motor saraf tepi, dapat membuat penderita lumpuh.
Masa inkubasi virus ini 3-35 hari, tapi umumnya antara 7-14 hari. Sumber utama virus ini ialah dari usus orang yang terinfeksi. Feses orang tersebut mengandung virus polio yang dapat menular lewat mulut melalui makanan yang terkontaminasi olehnya. Di awal infeksi, penyakit ini dapat disebarkan melalui infeksi saluran pernapasan. Vaksin polio adalah vaksin salk dan sabin. Vaksin salk berfungsi mamproduksi antibody di serum. Vaksin menetralkan virus yang virulen (mampu menginfeksi) saat memasuki aliran darah dan mencegah serangan ke sistem saraf pusat. Sementara vaksin sabin mengandung virus polio yang sudah dilemahkan.
d.    Cacar.
Cacar menyerang tubuh dan menyebabkan luka disekujur tubuh. Jika sembuh, meninggalkan bopeng pada tubuh dan wajah. Virus cacar berbentuk seperti bata yang dilapisi oleh dua membran. Inti virus terdiri dari pita ganda DNA. Virus ini dapat bertahan hidup di luar sel inang. Cacar adalah penyakit yang akut, fatal, dan sering epidemik. Cacar menginfeksi tubuh melalui saluran pernapasan. Gejala awalnya adalah menggigil, demam, sakit kepala, sakit punggung, dan lesu. Luka pertama muncul di wajah kemudian menyebar ke lengan atas, tangan, dan anggota badan. Masa inkubasi virus ini biasanya 12-16 hari.
Sumber infeksi adalah orang terinfeksi. Penyebaran penyakit terjadi melalui konta langsung, sekresi mulut, hidung, dan benda terkontaminasi virus tersebut seperti tempat tidur dan selimut. Cacar dapat diatasi dengan memberi vaksin cacar.
e.       Hepatitis.
Virus menyerang hati penderita hingga mmbengkak, mengakibatkan empedu beredar ke seluruh  tubuh sehingga kulit dan bola mata penderita berwarna kuning. Itulah sebabnya penyakit ini disebut penyakit kuning. Ada 3 macam virus yang menyerang yaitu virus A, B, dan non A- B. virus non A-B penyebab hepatitis C. yang paling berbahaya adalah virus B. Hepatitis menyebabkan kerusakan hati yang mengakibatkan cairan darah masuk ke dalam rongga perut. Perut penderita menjadi besar karena  terisi cairan tubuh dan darah. Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar virus atau melalui perlengkapan makan dan minum yang tidak bersih. Saat ini sudah ditemukan vaksin untuk menangkalnya. Agar tidak terserang, usahakan agar setiap  anak mengikuti program imunisasi hepatitis, juga perlu mengikuti imunisasi penyakit lainnya yang diadakan secara bertahap. Selain itu hindari makanan dan minuman di warung atau tempat-tempat yang tidak higienis. 
  
f.        Campak (Morbili).
Campak biasanya menyerang anak-anak. Gejala campak adalah demam tinggi,m mengigau, batuk, mata pedih bila terkena cahaya, dan rasa ngilu di seluruh tubuh. Di awal fase inkubasi, virus berkembang biak di saluran pernapasan atas. Di akhir fase inkubasi, virus menuju ke darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh, terutama kulit. Infeksi virus campak sering diikuti dengan infeksi sekunder oleh bakteri penyebab pneumonia dan infeksi telinga.
g.    Rabies (Anjing Gila).
Virus rabies menyerang sistem saraf pusat penderita. Virus rabies berbentuk seperti peluru dan dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas, misalnya anjing, kelelawar, serigala, dan kucing. Gejala rabies pada manusia adalah seperti sakit kepala, gugup, demam, lesu, dan lumpuh. Kemudian diikuti mengigau, tertawa tanpa sebab, dan koma. Penderita mengalami hidrofobi (takut air).
Infeksi dapat terjadi karena gigitan hewan yang terinfeksi, atau karena kontak luka terbuka dengan ludah hewan yang terinfeksi. Masa inkubasi antara 10-14 hari sampai beberapa bulan. Pengobatannya adalah denagn pemberian vaksin rabies.
h.   Herpes Simplex.
Virus ini menyerang membran lendir di mulut, alat kelamin, mata, dan kulit. Kulit yang terserang terasa sakit dan panas, memerah, melepuh.
     Ada dua tipe virus penyebab herpes, yaitu HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. Tipe
 1 biasanya menyerang bibir, mulut, hidung, dagu, dan pipi. Umumnya menginfeksi bayi dan anak-anak. Virus ini dapat berpindah melalui ciuman, berbagi alat makanan, dan handuk. Tipe 2 menyerang alat kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.       
i.        Gondong. 
Gondong (parotitis) berbeda dengan gondok akibat kekurangan yodium. Gondong disebabkan karena serangan virus RNA, yang dapat menyerang otak, pankreas, kelenjar parotid (di leher), dan jantung. Infeksi pada kelenjar parotid menimbulkan bengkak di belakang telinga dalam waktu 18-21 hari setelah infeksi. Penyakit ini mudah menular ke  orang lain melalui hidung dan mulut. Akan tetapi jika seseorang telah sembuh dari penyakit gondong, dia akan memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  
                                                
j.        Kanker.
Ada kanker yang disebabkan oleh virus, ada yang disebabkan oleh faktor lain. Virus yang menyerang dapat mengakibatkan sel pemderita membelah terus-menerus menjadi kanker.
k.    AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
Acquired Immuno Deficiency Syndrome artinya hilangnya sistem kekebalan. Penyebabnya adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus masuk ke dalam darah, menyerang sel-sel putih T4, yaitu sel darah putih yang dapat menawarkan racun penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Jika tubuh terinfeksi HIV maka sel T4 akan hancur dan tubuh tidak mampu lagi melawan bibit penyakit.
Karena merupakan virus lisogenik, virus HIV memerlukan waktu sektar 8 tahun untuk menghancurkan sistem kekebalan tubuh penderita. Jika kekebalan tubuh penderita telah runtuh, maka bakteri yang tidak berbahaya bagi orang lain sudah dapat mengakibatkan penderita terserang penyakit. Seprti halnya penyakit yang disebabkan oleh virus, penyakit AIDS belum ada obatnya. Karena belum ditemukan obatnay, maka penderita tinggal menunggu waktu ajal yang akan tiba.
HIV ditularkan melalui hubungan seksual, tranfusi darah, jarum suntik. Ibu yang mengidap HIV dapat menularkan HIV kepada bayi dalam kandungannya. Sringkali penderita tidak merasa sakit nmeskipun telah terlacak adanya virus di dalam tubuhnya. Namun secara perlahan, gejala AIDS muncul. HIV tidak menular melalui jabat tanagn, ciuman, dan peralatan rumah tangga. Cara menghindari HIV, yaitu :
         Tidak melakukan seks bebas,
         Menghindari narkoba, dan
         Mendapat donor darah dari orang yang sehat.
l.        Penyakit Ebola.
Virus ebola pada awalnya menyerang sejenis kera di hutan belantara Afrika. Disebut virus ebola karena ditemukann di sungai Ebola di Zaire, Afrika. Pada tahun 1976 diketahui bahwa virus ini dapat menyerang manusia dan menimbulkan kematian. Penderita mengalami pendarahan di sekujur tubuhnya. Pada manusia, mula-mula virus tersebut menyerang sel darah putih makrofag dan jaringan fibroblast.
Virus menetap dan berkembang biak di jaringan tersebut. Selanjutnya virus menyebar menembus organ-organ tubuh dan menyerang lapisan endothelium serta jaringan ikat di bawahnya. Setelah seminggu penderita mengalami pendarahan di dalam tubuhnya, pendeita akan mengalami kerusakan ginjal dan hati. Pada saat seperti ini penderita mengalami demam, sakit kepala yang hebat, dan merasa sangat capai. Berikutnya penderita mengalami pengumpulan darah dan pendarahan, baik di dalam tubuh maupun di bagian luar tubuhnya, hingga akhirnya tak tertolong lagi.
m.  Demam Berdarah.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk genus Flavivirus. Ada beberapa subtype virus ini, misalnya DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. virus ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Gejala penyakit ini adalahn demam atau panas tinggi, sakit kepala, timbul bercak kemerahan pada kulit, mimisan, dan pada tingkat yang lebih parah terjadi pendarahan pada organ-organ tubuh sehingga dapat menyebabkan kematian. Pendarahan terjadi karena virus menyebabkan trombosit (zat pembeku darah) mengalami penurunan jumlah.
n.   Cacar Air & Herpes Zoster.
Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama, yaitu Herpes virus varicellae. Cacar air pada anak-anak adalah penyakit rinagn, tetapi pada orang dewasa dapat menyebabkan kematian. Masa inkubasi cacar  air antara 14-16 hari. Virus terdapat di lender saluran pernapasan dan kemudian masuk ke darah dan beredar ke tubuh, terutama kulit. Gejala cacar air adalah demam, terbentuk gelembung kulit kering. Jika tidak terjadi infeksi bakteri luka akn sembuh tanpa berbekas.
Herpes zoster adalah infeksi saraf sensorik oleh H. varicellae. Herpes zoster terjadi pada orang dewasa yang pernah terkena cacar air pada saat kecil. Infeksi zoster sangat pedih dan hanya terdapat di sepanjang saraf sensori yang terinfeksi. Penderita dapat lumpuh bila infeksi terjadi di sum-sum tulang belakang, tetapi umumnya dapat sembuh dalam 2-4 minggu. Kedua penyakit tersebut saling berkaitan. Setelah cacr air sembuh, virus tinggaldi jaringan saraf. Virus tersebut dapat menjadi aktif dan bila kondisi tubuh penderita lemah dapat menimbulkan herpes zoster.
o.   Pilek (Selesma).
Pilek di sebarkan oleh ludah penderita yang terinfeksi dan dari kontak langsung. Gejala penyakit ini tampak dalam waktu 12-28 jam setelah terinfeksi. Gejalanya adalah tenggorokan kering, mata berair, hidung mengeluarkan cairan, dan membran hidung membesar sehingga susah bernapas. Pilek adalah penyakit ringan dan tidak berbahaya. Yang perlu diwaspadai adalah infeksi sekunder oleh bakteri. Pilek tidak dapat diobati dengan antibiotik. Antibiotik hanya berguna untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Selain menyerang manusia, virus juga ada yang menyerang hewan dan tanaman. Virus yang menyerang hewan, misalnya rabies pada anjing, kucing, dan monyet, juga penyakit kuku dan mulut pada ternak sapi, serta penyakit sampar pada ayam (tetelo). Penyakit-penyakit ini dapt menyebabkan kematian pada hewan yang terinfeksi oleh penyakit-penyakit tersebut.
Sedangkan pada tumbuhan, misalnya penyakit mosaik (bercak-bercak warna kuning) pada tembakau, tomat, dan kentang, juga penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk, serta penyakit kerdil atau penyakit tungro pada padi, yang menyebabkan pertumbuhan padi terhambat.


II.6 PENCEGAHAN VIRUS
            https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd2Wyzx_tEoyY6GEbgdmvzDZRY7mAeoYcuHe-Ze6xXGXunzrZEv48uR55pg5QeG63ole9gz7z0BuMEIzR_5x1jBbmv8uJyBOQL4ciazXgnqsqlMq0hFeufflaUrUIL7D378_LqwQKvRlM/s320/vaksin+flu.jpg

Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:
 a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat
 b. kemampuan virus menginfeksi sel
 c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang
 d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus
 Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)

CARA PENULARAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT KARENA VIRUS.
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, sebagian melalui kulit yang luka. Sebenarnya di dalam tubuh kita terdapat sistem pertahanan yang dapat menyerang virus yang masuk ke tubuh.
Obat-obatan antibiotic yang digunakan dalam memerangi penyakit infeksi oleh bakteri tidak dapat digunakan untuk mematikan virus. Sebenarnya obat antibiotik hanya berguna untuk mematikan bakteri penyebab infeksi sekunder yang sering menyertai penyakit oleh virus. Virus itu sendiri hanya dapat dilawan oleh daya tahan tubuh kita (antibody).
Terbentuknya antibody di dalam tubuh dapat dirangsang secara buatan. Untuk merengsang seltubuh membentuk antibody, tubuh di beri vaksin atau bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Setelah tubuh membentukl antibody, tubuh akan kebal terhadap serangan penyakit. Virus juga dapat dibuat vaksin, misalnya vaksin polio, hepatitis, rubella, dan cacar. Vaksin merangsang sel-sel limfosit untuk menghasilkan antibody. Jadi, vaksin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.





BAB III PENUTUP
            A. KESIMPULAN
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik. Pada tahun 1883, Adolf Mayer menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular. Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus.
Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
Klasifikasi Virus diantaranya : Virus Penyerang Bakteri (Bakteriofage), Virus Protista Virus Tumbuhan, dan Virus Hewan/Manusia. Selain itu juga, virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya yaitu pada RNA dan DNA. Pada virus RNA, dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus).
Contoh-contoh virus yaitu : HIV (Human Immunodeficiency Virus) Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T), Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN. Virus influenza dan Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi mARN penyebab penyakit campak dan gondong.
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Penyakit pada manusia akibat virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Selain itu, penyakit hewan akibat virus yaitu penyakit tetelo penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV), penyakit kuku dan mulutPenyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV) dan penyakit rabies. Sedangkan penyakit tumbuhan akibat virus diantaranya : penyakit mosaik, penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk, dan vein phloem degeneration (CVPD).
Virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus. Selain itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.

            SARAN
Virus dapat dilawan dengan cara tubuh diberi vaksin, karena dapat meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh kita. Oleh sebab itu, usahakan agar kita semua telah mengikuti program imunusasi yang diadakan secara bertahap. Selain itu hindari makan dan minum di warung atau tempat-tempat yang tidak higienis.




















DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar